Rekan pembaca,
Artikel kali ini mengulas tentang gizi yang terkandung dalam ASI-Air
Susu Ibu. Namun, bukan secara umum melainkan ASI yang dimiliki oleh
ibu-ibu suku Amazon di Bolivia.
Secara ekonomi suku Amazon tergolong miskin, hanya karena “Kuasa
Tuhan Yang Maha Adil”- ASI perempuan suku Amazon ini memiliki kandungan
asam lemak Omega—3 yang sangat tinggi. Jauh dibandingkan dengan ASI
wanita di Amerika Serikat. Jadi nggak perlu belu susu formula…hehehe…
Mengapa demikian? Yuuks…ikuti lanjutannya…
Diterbitkan dalam Jurnal Maternal anda Child Nutrition,
dalam sebuah studi ditemukan bahwa wanita suku Tsimane yang memiliki
diet dari tanaman pangan lokal, ikan air tawar, dengan pola hidup di
alam bebas, memiliki persentasi asam lemak Omega-3 docosahexaenoic (DHA) yang sangat penting bagi perkembangan kemampuan visual dan kognitif bayi.
Kandungan DHA dalam ASI dalam rentang satu sampai dua tahun pasca
melahirkan tidak akan mengalami penurunan secara signifikan. ASI
memberikan kecukupan gizi DHA selama periode dimana otak bayi mengalami
pertumbuhan dan serapan maksimal puncak DHA. Secara umum seluruh wanita
di dunia akan memiliki pola gizi ASI yang sama hanya persentasenya yang
berbeda.
“Komposisi asam lemak dari ASI bervariasi dengan komposisi asam lemak
dari diet ibu dan simpanan lemak dalam tubuh. Leluhur manusia cenderung
mengkonsumsi asam lemak omega-6 dan omega-3 dalam proporsi yang sama,
“kata Melanie Martin, seorang mahasiswa doktor di departemen antropologi
di Universitas California, Santa Barbara dan peneliti utama studi
tersebut.
”Rasio
Omega-6 dengan Omega-3 Tsimane dalam wanita ibu-ibu suku Amazon adalah
empat banding satu. Kondisi ini sangat mirip dengan kondisi leluhur
(nenek moyang) diamati pada wanita AS.”
Bandingkan dengan rasio Omega-6 dengan Omega-3 dalam makanan industri
yang bervariasi dari 10 banding 1 hingga 20 banding 1. Penyebab kondisi
ini adalah semakin berkurangnya ikan segar , konsumsi harian makanan
olahan dan minyak nabati yang kaya akan asam linoleat (Omega-6), serta
lemak trans. Tingginya kandungan Omega-6 dalam tubuh telah dikaitkan
dengan peningkatan risiko obesitas, peradangan, penyakit kardiovaskular,
gangguan sistesis DHA dam asam lemak Omega-3 lainnya.
“Rata-rata ASI wanita Tsimane memiliki persentase Omega-3 dan DHA 400
persen lebih tinggi dari ASI wanita di Cincinnati-AS, sementara
persentase rata-rata asam lemak linoleat (Omega-6) dan lemak trans
masing-masing 84 persen dan 260 persen lebih rendah, ,” ujar Martin.
“Meskipun hidup dalam kondisi ekonomi miskin, ibu-ibu Tsimane
menghasilkan ASI yang memiliki komposisi lemak asam yang lebih seimbang
dan lebih menyehatkan bayi dibandingkan dengan ASI dari ibu-ibu di AS.”
Temuan penelitian ini kemudian dibawa untuk menyoroti pertanyaan
penting tentang susu formula bayi, terkait dengan kandungan asam lemak
yang didasarkan pada ASI dari ibu AS.
“Studi ini menunjukkan bahwa standar komposisi asam lemak susu
formula harus berasal dari populasi seperti Tsimane sebagai komposisi
ideal,” jelas Martin.
Nah, rekan wanita, dari tulisan di atas dapat kita ambil kesimpulan,
bahwa apa yang kita konsumsi akan berpengaruh terhadap kandungan gizi
ASI yang kita miliki saat kita menyusui si kecil.
Bagi rekan yang belum menikah, baru menikah, sedang menantikan
kehadiran si kecil, atau yang merencanakan kehadiran anak ke-2, ke-3,
dst…tidak ada salahnya segera memperbaiki pola makan, agar nantinya ASI
akan memiliki volume yang banyak dengan kecukupan gizi yang ideal untuk
perkembangan bayi, yang pastinya tidak akan mampu dicukupi oleh susu
formula yang berasal dari susu sapi.
0 comments:
Posting Komentar