Hadits
ini menyampaikan kepada kita tentang kisah seorang laki-laki yang
mengucapkan kalimat yang menghancurkan dunia dan akhiratnya walaupun ia
rajin beribadah, beramar ma'ruf nahi munkar. Dia telah bersumpah
Temannya ini banyak berbuat dosa,
dan dia sering melarangnya. Maka sumpahnya itu membuat Rabbnya murka,
karena rahmat Allah luas. Dia selalu mengampuni makhluk-Nya
sebesar apapun dosanya. Allah mengampuni pelaku dosa dan memasukkannya
ke dalam surga. Allah memerintahkan orang yang rajin beribadah agar
masuk neraka karena ucapannya.
Teks Hadis
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Jundab bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menyampaikan bahwa seorang laki-laki berkata, "Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan." Dan bahwa Allah berfirman, "Siapakah
gerangan yang bersumpah mendahului Aku bahwa Aku tidak mengampuni
fulan. Aku telah mengampuni fulan dan membatalkan amalanmu." Atau seperti yang dia sabdakan.
Abu Dawud meriwayatkan dalam Sunan-nya
dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, "Di kalangan Bani Israil terdapat dua orang laki-laki
bersaudara. Salah seorang dari keduanya berbuat dosa, sementara yang
lain bersungguh-sungguh dalam beribadah. Orang yang bersungguh-sungguh
dalam beribadah melihat kawannya selalu melakukan dosa, maka dia berkata
kepadanya, 'Berhentilah.'
Suatu hari dia melihat temannya berbuat dosa lagi, maka dia berkata kepadanya, 'Berhentilah.' Kawannya
menjawab, 'Biarkan diriku. Ini antara aku dengan Rabbku. Apakah kamu
diutus sebagai pengawasku?' Dia berkata, 'Demi Allah Allah tidak akan
mengampunimu atau Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga.'
Lalu keduanya mati. Keduanya
berkumpul di sisi Rabbul Alamin. Maka dia berkata kepada orang yang
bersungguh-sungguh, 'Apakah kamu mengetahui tentang Aku, atau apakah
kamu mampu atas apa yang ada di tangan-Ku?' Dia berfirman kepada pelaku
dosa, 'Pergilah, masuklah ke dalam surga dengan rahmat-Ku.' Dan berfirman kepada yang lain, 'Bawalah orang ini ke neraka.'
Abu
Hurairah berkata, 'Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dia
telah mengucapkan satu kalimat yang mencelakai dunia dan akhiratnya.'"
Takhrij Hadis
Hadis in diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih-nya dalam Kitabul Bir Wash Shilah wal Adab, 4/2022, no. 2618. Lihat Syarah Shahih Muslim Nawawi, 16/133.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya dalam Kitabul Adab, bab larangan tentang berbuat aniaya, no. 1901. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud, 3/926, no. 4097.
Penjelasan Hadis
Dalam
hadis ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepada
kita tentang dua orang dari kalangan Bani Israil. Keduanya adalah teman
bersaudara. Yang pertama tekun beribadah, sedangkan yang kedua lalai
menunaikan apa yang menjadi kewajibannya.
Orang
yang tekun beribadah melihat rekannya berbuat dosa dan maksiat, maka
dia mengingkarinya dan melarangnya. Ini adalah sesuatu yang baik dan
diperintahkan oleh syariat. Seluruh syariat datang membawa amar ma'ruf
nahi mungkar. Orang yang berbuat dosa merasa sempit dada jika
temannya menegurnya. Manakala dia tidak tahan atas pengingkaran temannya
kepadanya, dia pun berkata, "Ini urusanku dengan Rabbku , apakah kamu
diutus sebagai pengawasku?" Pada saat itu si ahli ibadah ini bersumpah
dengan sumpah yang benar-benar berat ia berkata, "Demi Allah, Allah
tidak akan mengampunimu atau Dia tidak akan memasukkanmu ke dalam
surga."
Tidak
patut bagi ahli ibadah ini untuk bersumpah mendahului Allah, karena
segala urusan adalah milik Allah. Apa yang Dia kehendaki, pasti terjadi.
Dan, apa yang tidak, maka tidak akan terjadi. Dia memberikan
dan menahan kebaikan, mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya, menyiksa
siapa yang dikehendaki-Nya, serta memberikan petunjuk dan kesesatan.
Bukan sepatutnya seorang hamba menahan Rabbnya untuk mengampuni fulan
atau membatalkan amal fulan. Orang yang perlu dikasihani ini telah
berbicara
0 comments:
Posting Komentar