PARA PETUGAS KEBERSIHAN LAUT
Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika melihat
seekor ikan kecil hendak memasuki mulut seekor ikan besar? Kalian pasti
berpikir bahwa ikan besar itu akan menelan ikan kecil. Kalian juga ingin tahu mengapa
ikan kecil datang begitu dekat dengan ikan besar tersebut. Tentu tidak lazim
jika ikan besar membiarkan ikan kecil berenang di sekitarnya, tidak
menyerangnya, dan tidak peduli ikan-ikan tersebut berenang di mulutnya atau
melewati insang-insangnya. Padahal, mungkin kita akan sangat sering melihat
pemandangan seperti itu di laut. Bukan hanya ikan-ikan kecil saja yang tidak
takut berenang di sekitar ikan besar. Terkadang, udang-udang juga terlihat di
dekat mulut-mulut ikan besar.
Udang-udang pembersih ini pekerjaannya adalah
membersihkan ikan besar. Ada beragam jenis udang pembersih. Salah satunya dapat
dilihat pada foto. Garis-garis merah putih pada tubuh udang membuatnya terlihat
seperti mercusuar, dan membantu ikan yang ingin dibersihkan untuk menemukan
udang-udang itu. Ketika udang, dengan dua antena putih panjang, berdiam di atas
ikan, dengan tenang ikan itu akan menanti udang memakan parasit-parasit di
kulitnya, atau parasit pada sebuah luka. Udang pembersih bahkan dapat memasuki
mulut ikan untuk menyingkirkan parasit-parasit pengganggu. Dengan cara ini,
udang-udang pun mendapatkan makanannya. Udang akan tetap bekerja hingga ia
yakin bahwa ikan itu betul-betul telah bersih seluruhnya. Ketika pekerjaan ini
dilakukan, ikan besar sedikit pun tidak mencederai udang. Padahal, sebenarnya
udang cukup lezat untuk dijadikan santapan. Udang itu sendiri bekerja tanpa
khawatir ikan besar akan menyerang atau tidak. Seperti terlihat pada gambar di
halaman sebelumnya, dua makhluk ini sangat akrab.
Konsep-konsep seperti “bergaul akrab,” “menjamin
keamanan” adalah sifat khas manusia yang memiliki akal dan kecerdasan, sehingga
tidak cocok untuk makhluk-makhluk ini. Kendati demikian, Allah, Yang
mengendalikan dan menguasai segala sesuatu, mengajarkan makhluk-makhluk ini
untuk bertingkah laku seperti itu, untuk saling mempercayai dan bekerjasama
satu sama lain. Dengan begitu mereka dapat menjalani hidupnya dengan mudah.
CICADA YANG BERISIK
Tonggeret (semacam jangkrik) adalah serangga yang
berisik. Ia menghasilkan bunyi-bunyi detak-detik, dengungan, dan lengkingan
melalui sistem dalam tubuhnya. Ada sepasang organ berselaput di dasar perut
serangga. Tonggeret menghasilkan bunyinya yang terkenal dengan menggetarkan
selaput-selaput yang mirip drum ini. Ketika selaput ini ditarik dan dilepaskan
oleh otot-otot pengikatnya, bunyi seperti kaleng timah kosong akan terdengar.
Serangga ini mengulang terus proses tarik-lepas ini sebanyak 500 kali per
detik. Mata kalian saja hanya dapat membuka dan menutup sekali dalam sedetik. Kalian
dapat membayangkan bagaimana sulitnya mengerjakan tugas ini 500 kali per detik.
Dengan membuka dan menutup bagian panjang
yang ada di bagian bawah rongga dada serangga, bunyinya dapat dinaikkan atau
diturunkan. Telinga manusia tidak dapat mendengar kejadian membuka dan menutup
tersebut, yang terjadi tiap sepersepuluh detik. Karena itu, kita tidak
mengetahui bahwa bunyinya sempat terhenti. Kita menganggap senandung dengungan
tonggeret itu tidak terputus.
BURUNG-BURUNG PEMBERSIH
Burung-burung yang kalian lihat di foto-foto ini adalah
burung pembersih, yang disebut oxpecker. Burung-burung ini memakan parasit yang
hidup di kulit binatang, seperti badak, gajah dan zebra. Karena itulah,
burung-burung ini bertengger di atas mereka, bahkan di atas kepala binatang-binatang
besar tersebut yang tidak merasa terganggu sama sekali.
Kerja sama ini memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Dengan cara ini, binatang-binatang besar dapat menyingkirkan parasit-parasit yang mengganggu. Mereka juga mendapat peringatan bahaya ketika burung-burung yang bertengger di atasnya berciut-ciut. Sebagai balasannya, burung-burung mendapatkan makanan, bahkan juga boleh membawa bulu-bulu binatang tersebut untuk melapisi bagian dalam sarangnya. Allah menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan ini di antara binatang-binatang.
Allah menciptakan semua makhluk ini bersama makhluk lain yang memenuhi kebutuhan mereka.
PONDS SKATERS, SERANGGA YANG BERJALAN DI ATAS
AIR
Manusia tidak mungkin berjalan di atas permukaan air.
Sebaliknya, beberapa makhluk dapat melakukannya karena bentuk tubuh istimewa
yang dianugerahkan Allah kepada mereka. Misalnya, sejenis serangga yang disebut
pond skater (jenis serangga yang banyak ditemukan di kolam, berkaki panjang,
disebut juga water strider—penerj.) berjalan di atas air dengan menekankan
kaki-kaki panjang yang tipis di atas sejenis kulit kenyal di permukaan air.
Ketika kaki-kaki serangga ini menekan air, sebuah lubang kecil terbentuk di
permukaan air. Dengan cara ini, serangga membagi bobot tubuhnya di atas wilayah
yang sangat luas.
Pengamatan dan penelitian mengungkap bahwa
kaki-kaki pond skater tidak membelah permukaan air. Dengan kata lain, kakinya
tidak masuk ke dalam air. Karena itu, serangga ini mampu berjalan di permukaan
air, sementara binatang lain tidak dapat melakukannya.
IKAN PENGHISAP YANG KUAT BERTAHAN
Yang istimewa dari ikan sapu-sapu adalah
bahwa mereka menggunakan kendaraan untuk mengelilingi laut. Untuk itu, mereka
biasanya menempel pada kapal atau ikan hiu. Sirip belakang ikan ini persis
seperti lempeng penghisap berbentuk bujur telur. Ikan sapu-sapu dapat bergerak
bersama benda yang ditempelinya, tak peduli benda itu makhluk hidup atau bukan.
Secepat apa pun makhluk atau benda yang ditempelinya itu mengarungi laut, ikan sapu-sapu
tidak akan terlepas. Pada gambar di atas, tampak ikan sapu-sapu yang menempel
di bagian bawah seekor hiu. Allah mengetahui di mana tempat untuk setiap
makhluk, serta apa yang dilakukannya. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan:
Rupa ikan sapu-sapu, dilihat dari bawah |
Kepunyaan
Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang di bumi, dan (pengetahuan) Allah
Maha Meliputi segala sesuatu (QS An-Nisaa: 126)
IKAN BERBIBIR MERAH YANG BERJALAN
Ikan kelelawar (batfish, sejenis ikan dengan rentang sirip
yang terbentang bagai sayap kelelawar, kebanyakan hidup di perairan Indo
Pasifik—penerj.) berbibir merah adalah satu-satunya ikan di dunia yang berjalan
dengan keempat siripnya. Dengan sirip-sirip yang dirancang sedemikian rupa
sehingga membuatnya dapat berjalan, ditambah hidung yang tampak ganjil dan
bibir besar berwarna merah, rupa ikan ini betul-betul tidak lazim. Apa yang
membuat ikan kelelawar ini mampu berjalan di dasar laut seperti manusia adalah
sirip dada dan sirip panggulnya.
Dengan sirip-sirip ini, kelelawar dapat
berdiri di dasar laut dengan mudah, dan berjalan dengan ujung-ujung siripnya.
Selain memiliki kemampuan ini, ikan kelelawar berbibir merah juga memiliki ciri
yang menarik. Ia memiliki kaki tambahan kecil di atas hidungnya, yang digunakan
sebagai pancing untuk menipu ikan lain. Ikan kelelawar adalah pemakan daging.
Dengan pancing, mereka menangkap mangsa ikan-ikan lainnya, ketam, larva, dan
tiram-tiram kecil. Rancangan rumit ikan kecil yang tinggal di dasar laut ini
memperlihatkan pada kita salah satu keindahan seni Allah.
BANGAU BERWARNA-WARNI
Burung-burung bangau dapat dilihat di tempat-tempat yang
berair. Bangau biru besar yang terlihat di foto ini adalah burung liar yang
paling tinggi di Amerika Utara. Bangau-bangau biru, yang warnanya menarik
perhatian, hidup sendiri kecuali saat mereka membuat sarang.
Wilayah tempat bangau bergerombol biasanya terletak di wilayah-wilayah terpencil dan tersembunyi yang sulit dijangkau manusia. Bangau hank, jenis bangau lainnya, memiliki beragam warna sepanjang musim semi. Warna-warna baru muncul di sekitar paruh warna-warni bangau jantan hanya selama waktu bertelur.
Allah menciptakan burung-burung dalam
berbagai warna. Kita senang memperhatikan warna-warna yang menarik pada
bulu-bulu burung. Ragam warna pada burung-burung ini hanyalah salah satu dari
bukti keindahan ciptaan Allah. Dalam Al Quran, Allah menceritakan bahwa Dia-lah
yang menciptakan warna-warna itu:
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan
hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka
macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah
yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian
(pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak
ada yang bermacam-macam warna (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah orang yang berilmu. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS Faathir: 27-28))
0 comments:
Posting Komentar