Pasien dengan gangguan psikosomatik dan segala gejala
fisik yang dialami mereka sering menanyakan kepada saya bagaimana melawan
psikosomatik ini. Pasien merasa keluhan-keluhan fisik yang tidak jelas
sumbernya ini sulit dilawan dengan apapun juga. Pikiran positif yang disarankan
oleh banyak orang sering kali sulit diterapkan oleh pasien dan ini terkadang
malah semakin membuat pasien merasa tertekan dan malah memperberat keluhannya.
Memang tidak mudah berpikir positif jika mengalami
gangguan psikosomatik. Pasien sering kali mengeluhkan orang-orang di sekitarnya
bahkan keluarga yang sepertinya tidak mampu mengerti apa yang dialami pasien.
Jangankan orang awam, bahkan dokter sendiri pun banyak yang tidak memahami dan
"menggampangkan" bahwa psikosomatik itu sebenarnya cukup dilawan
dengan pikiran positif saja. Lalu mengapa sulit buat pasien berpikir positif atau
santai seperti yang disarankan?
Otak Pabrik Utama
Otak adalah pabrik dari segala macam bentuk perasaan,
pikiran dan perilaku manusia. Apa yang kita rasakan, kita lakukan dan kita
pikirkan adalah hasil dari produksi otak. Keseimbangan dalam sistem otak ini
perlu dijaga agar semuanya tetap dalam kondisi seimbang. Lalu bagaimana jadinya
jika otak ini mengalami ketidakseimbangan? Maka bisa dipastikan produksinya pun
kurang baik.
Tidak heran jika gangguan jiwa yang merupakan hasil
dari ketidakseimbangan otak akan membuat pikiran, perilaku dan perasaan orang
menjadi tidak nyaman, mengarah tidak normal bahkan berbeda dari pada umumnya.
Kondisi ini yang membuat respon otak yang baik tidak tercapai.
Bagaimana caranya membuat suatu "pikiran
positif" jika otak yang memproduksi pikiran itu sedang dalam kondisi tidak
baik? Tidak heran banyak pasien yang mengatakan ketika dia sedang mengalami
kecemasan dan depresi, dia mengalami kesulitan untuk berdialog dengan Tuhan
lewat doa dan sembahyang. Ada perasaan tidak nyaman yang dialami oleh pasien
sehingga membuat dirinya tidak bisa "masuk" dalam kekhusukan dan doa.
Obati Otaknya
Maka jalan yang ditempuh untuk memperbaiki
ketidakseimbangan yang menyebabkan gangguan psikosomatik adalah memperbaiki
sistem otak yang terlibat. Berbagai cara bisa dilakukan baik dari segi
pemakaian obat psikofarmaka dan psikoterapi. Pemakaian obat diperlukan untuk
memperbaiki sistem otak yang sudah mengalami kendala dalam pekerjaannya.
Fungsi dari obat adalah untuk memperbaiki dan
menyeimbangkan sistem di otak tersebut. Setelah otak mulai seimbang maka terapi
kognitif yang biasanya dilakukan pada proses psikoterapi dapat lebih
mendapatkan tempat dalam alam pikiran dan perasaan pasien. Banyak pasien yang
bersikeras untuk tidak makan obat. Ada juga beberapa dokter yang tidak
menyarankan penggunaan obat. Ketergantungan adalah salah satu yang ditakuti.
Sebenarnya obat digunakan kepada pasien adalah untuk
membuat tercapainya keseimbangan itu. Proses pemberian obat memfasilitasi
perbaikan sehingga ketika sudah baik yang ditandai dengan gejala subyektif
pasien yang merasakannya, maka obat bisa dikurangi bahkan dihentikan. Terapi
jenis lain yang sering disarankan adalah meditasi (mindfulness therapy).
Hal ini biasanya dilakukan dengan memperhatikan dan berkonsentrasi pada jalan
masuk keluar nafas. Terapi kombinasi antara obat dan psikoterapi termasuk
meditasi adalah suatu cara yang mampu "melawan" psikosomatik.
0 comments:
Posting Komentar