Waspadai Penyakit Payudara

Dalam kehidupan seorang wanita memiliki peranan dan sifat yang berbeda dari seorang pria. Tanggung jawab mereka pun tidaklah sama. Seorang wanita memiliki peranan mulai dari mengandung, melahirkan, hingga membesarkan anak. Mengandung dan melahirkan tidak dapat dilakukan oleh seorang pria. Hal tersebut adalah kodrat dari seorang wanita yang menjadikan seorang wanita berbeda dari seorang pria dan sederajat dengan pria.

Peranan yang dimiliki oleh seorang wanita adalah unik. Oleh karena itulah seorang wanita juga memiliki bentuk tubuh yang unik yang berbeda dari seorang pria. Salah satunya, baik wanita maupun pria memiliki dua buah payudara. Namun, pada wanita kedua payudaranya mengalami perkembangan seiring dengan terjadinya pubertas. Sedangkan payudara pria tidak mengalami perkembangan.
Payudara terdiri atas jaringan ikat, kelenjar, serta jaringan lemak. Semua bagian itu dilapisi oleh kulit. Kelenjar dengan bantuan hormon prolactin, menghasilkan susu. Dan susu ini dikeluarkan melalui nipple (puting) yang berada tepat ditengah dari masing-masing payudara. Apabila seorang wanita melahirkan, maka kadar hormon prolactin di dalam tubuhnya akan meningkat dan merangsang kelenjar untuk menghasilkan susu. Dengan bantuan isapan dari sang bayi, maka keluarlah susu yang kita kenal sebagai ASI (Air Susu Ibu).

Payudara yang normal memiliki bentuk dan ukuran yang sama antara yang kiri dan kanan. Namun, ada pula wanita yang mengalami gangguan pada payudaranya. Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada payudara adalah gigantomastia unilateral atau bilateral (pembesaran payudara secara berlebih, baik pada salah satu payudara ataupun keduanya).
 Gigantomastia unilateral atau bilateral umumnya terjadi pada wanita peripubertal (sekitar pubertas). Ini merupakan kasus yang jarang terjadi. Pada gigantomastia, terjadi perkembangan dan pertumbuhan yang tidak normal dari payudara. Hal ini tidak saja mengakibatkan gangguan fisik namun juga gangguan psikis. 
Karena demikian besarnya, payudara akan menggantung kebawah dan kulit disekitarnya akan mengalami tarikan yang hebat yang dapat mengakibatkan terjadinya robekan pada kulit.

Gigantomastia terdiri dari tiga tipe, yaitu:
1. Gigantomastia yang terjadi pada peripubertal, yang lebih dikenal dengan nama Juvenile Hypertrophy of the Breast (JHB)
2. Gigantomastia yang terjadi selama kehamilan
3. Gigantomastia yang terjadi pada wanita dewasa tanpa diketahui penyebabnya.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai Juvenile Hypertrophy of the Breast. JHB adalah kasus yang sangat jarang terjadi. Penyebabnya sangat sulit untuk ditentukan, tetapi kelainan ini menggambarkan adanya hipersensitifitas organ akibat gangguan regulasi endokrin.
Salah satu kasus yang pernah dilaporkan terjadi di Amerika. Seorang wanita berusia 30 tahun memiliki masalah dengan ukuran payudaranya yang sungguh tidak simetris antara yang kanan dengan yang kiri. Pembesaran payudaranya yang sebelah kiri telah dimulai dari 15 tahun yang lalu pada saat ia pubertas. Payudara kirinya mengalami pembesaran yang lebih cepat dan progresif atau terus menerus. Pada waktu ia mengandung, pembesaran payudara kirinya tidak bertambah cepat. Namun, payudara tersebut tidak memproduksi susu, sehingga hanya payudara kanannya yang normal yang dapat mengeluarkan ASI bagi sang bayi. Tidak ada riwayat pengobatan hormonal apapun termasuk penggunaan obat-obat NSAID pada dirinya dan keluarganya. Kulitnya menjadi sangat tipis karena tarikan dari payudara kiri sehingga pembuluh darahnya (vena superficialis) nampak dan nipple nya membesar atau berdilatasi. Kelenjar getah beningnya tidak membesar. Juga tidak ada kelainan pada hasil tes darahnya. Pada April 2004, ia menjalani operasi mammaplasty, dan hasilnya luar biasa. Kedua payudaranya kini telah simetris dan hanya ada sedikit jaringan parut bekas operasi. Dua tahun kemudian ia menjalani pemeriksaan ulang, dan gigantomastia tidak terjadi lagi.
JHB dapat diatasi dengan dua macam tindakan bedah, yaitu :
1. Mastektomi.
Mastektomi berarti pengangkatan payudara yang bermasalah secara utuh.
2. Mammaplasti reduksi.
Mammaplasti reduksi adalah pemotongan payudara yang bermasalah sesuai dengan gambar yang telah dibuat sebelumnya. Payudara yang bermasalah dibentuk menjadi sesuai dan simetris dengan payudara yang normal.

Penderita JHB biasanya akan memberi keluhan-keluhan seperti nyeri pada payudara, sakit pinggang dan leher, dan adanya kelainan bentuk pada tulang belakang. Namun yang paling utama adalah masalah psikologis dan masalah sosial. Penderita JHB akan sulit menemukan pakaian yang sesuai ukurannya. Mereka juga menarik diri dari pergaulan sosial dan aktivitas-aktivitas diluar rumah. Jadi selain terapi dengan cara pembedahan dan pemberian obat, juga harus diperhatikan faktor psikologis dari penderita.
Pembesaran seperti pada JHB juga dapat terjadi pada penyakit lain, diantaranya:
1. Giant fibroadenoma
Penyakit ini sering terjadi pada wanita muda, usia 21-25 tahun. Benjolannya sangat mobile (mudah bergerak), bebas dari kulit dan dasarnya, bisa hilang timbul karena bergerak. Benjolan tidak terasa nyeri dan berbatas tegas. Konsistensinya menyerupai payudara yang normal. Dapat menjadi besar namun tetap mobile. Pertumbuhan cepat terjadi pada saat hamil, laktasi (menyusui), dan menjelang menopause. Diduga ini berhubungan dengan hormon estrogen.
2. Phyllodes tumor
Pada penyakit ini, benjolan membesar dengan cepat seperti pada JHB. Dan juga terjadi perubahan pada kulit. Phyllodes tumor memiliki konsistensi yang heterogen dan berbatas tegas. Sedangkan pada JHB, konsistensinya lebih keras dan diffus.
3. Gestasional gigantomastia
Pembesaran payudara yang terjadi karena kehamilan. Namun hal ini sangat jarang terjadi.

Sumber:
 MEDICAL JOURNAL of INDONESIA, volume 17, number 1. Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta. Januari-Maret 2008
Tyler, Sandra.M, Gal M.Woodall. FEMALE HEALTH and GYNECOLOGY: ACROSS the LIFESPAN. A prentice-hall publishing and communications company. 1982

0 comments:

Posting Komentar

.

@ elhaniev-cyberultimate.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.