Tampilkan postingan dengan label Education. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Education. Tampilkan semua postingan

Earth is spherical

Earth is spherical


In early times, people believed that the earth was flat. For centuries, men were afraid to venture out too far, for fear of falling off the edge! Sir Francis Drake was the first person who proved that the earth is spherical when he sailed around it in 1597.
Consider the following Qur’anic verse regarding the alternation of day and night:
31:29 ►“ أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ “
 “Seest thou not that Allah merges Night into Day and He merges Day into Night?” [Al-Qur’an-Surah Luqman- 31:29]

Merging here means that the night slowly and gradually changes to day and vice versa. This phenomenon can only take place if the earth is spherical. If the earth was flat, there would have been a sudden change from night to day and from day to night.

The following verse also alludes to the spherical shape of the earth:
39:5 ►“ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لأجَلٍ مُسَمًّى أَلا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ “
“He created the heavens and the earth in true (proportions): He makes the Night overlap the Day, and the Day overlap the Night.”[Al-Qur’an -Surah Az-Zumar- 39:5]

The Arabic word used here is Kawwara meaning ‘to overlap’ or ‘to coil’– the way a turban is wound around the head. The overlapping or coiling of the day and night can only take place if the earth is spherical.
The earth is not exactly round like a ball, but geo-spherical, i.e. it is flattened at the poles. The following verse contains a description of the earth’s shape:
79:30 ►“ وَالأرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا “
“And the earth, moreover, hath He made egg shaped.” [Al-Qur’an-Surah An-Naziat 79:30]

The Arabic word for egg here is dahaahaa1 which means an ostrich-egg. The shape of an ostrich-egg resembles the geo-spherical shape of the earth.
Thus the Qur’an correctly describes the shape of the earth, though the prevalent notion when the Qur’an was revealed was that the earth was flat.1 The Arabic word dahaahaa has been translated by A. Yusuf Ali as “vast expanse”, which also is correct. This word also means an ostrich-egg.

Kisah Seorang Yang Meninggalkan Rokok

Dikisahkan oleh Syaikh Dr. Muhammad al-‘Arifi

Aku pernah diundang di malam Ramadhan dua tahun yang lalu untuk menjadi pembicara dalam satu siaran live di salah satu siaran televisi. Siaran kala itu berkisar tentang ibadah pada bulan Ramadhan. Siaran itu dilakukan di Makkah al-Mukarramah pada satu kamar di salah satu hotel yang bisa melongok di atas Masjidil al-Haram.

Kala itu, kami berbicara tentang Ramadhan. Para pemirsa televisi bisa melihat dari sela-sela jendela kamar di belakang kami pemandangan orang-orang yang umrah dan thawaf secara langsung.
Kala itu pemandangannya sungguh mengagumkan dan mengharukan, membuat pembicaraan pun semakin berkesan. Hingga pembawa acara menjadi lembut hatinya, dan menangis di tengah halaqah itu. Sungguh suasana itu adalah suasana keimanan, dan tidak merusak suasana itu kecuali salah satu kameramen.

Dia memegang kamera dengan satu tangan, dan tangan yang kedua memegang “Tuhan Sembilan Senti” menurut istilah Penyair Taufik Ismail, yaitu rokok. Seakan-akan tidak ada satu waktu yang tersia-siakan dari malam bulan Ramadhan kecuali dia kenyangkan paru-parunya dengan asap rokok.

Hal ini banyak menggangguku. Penghisap rokok itu benar-benar mencekikku, tetapi harus bersabar, karena itu adalah siaran langsung, dan tidak ada alasan, kecuali terpaksa melaluinya. Berlalulah satu jam penuh, dan berakhirlah kajian itu dengan salam.

Kameramen itu pun mendatangiku –sementara rokok masih ada di tangannya- sembari dia mengucapkan terima kasih dan memuji. Maka kukeraskan genggaman tanganku dan kukatakan,

‘Anda juga, saya berterima kasih atas keikutsertaan Anda dalam menyuting acara keagamaan ini. Saya memiliki satu kalimat, barangkali Anda mau menerimanya.’

Dia pun menjawab,

‘Silahkan… silahkan.”

Kukatakan,

‘Rokok dan siga…” (maksudku sigaret),

namun dia memutus pembicaraanku seraya berkata,

‘Jangan menasihatiku… demi Allah, tidak ada faidahnya wahai syaikh.’

Kukatakan,

‘Baik, dengarkan saya… Anda tahu bahwa rokok haram, dan Allah berfirman…’

Dia pun memotong pembicaraanku sekali lagi,

‘Wahai Syaikh, janganlah menyia-nyiakan waktu Anda… saya telah merokok selama 40 tahun… rokok telah mengalir dalam urat nadi saya… tidak ada faidah… selain Anda lebih pandai lagi..!!

Kukatakan,

‘Apa yang ada faidahnya?’

Dia pun merasa tidak enak dariku lalu berkata,

‘Do’akanlah saya… do’akanlah saya.’

Maka akupun memegang tangannya seraya berkata, ‘Mari bersama saya..’
Kukatakan, ‘Mari kita melihat kepada Ka’bah.’

Maka kamipun berdiri di sisi jendela yang bisa melongok di atas al-Haram. Dan ternyata setiap jengkal dipenuhi dengan manusia. Antara yang ruku’, sujud, yang sedang umrah, dan sedang menangis. Sungguh pemandangan yang sangat mengesankan.

Kukatakan,

‘Apakah Anda melihat mereka?’

Dia menjawab,

‘Ya.’

Kukatakan,

‘Mereka datang dari setiap tempat, yang putih, yang hitam… orang Arab dan ‘ajam… yang kaya dan miskin… semuanya berdo’a kepada Allah agar menerima ibadah mereka dan mengampuni mereka…’

Dia menjawab,

‘Benar… benar…’
Kukatakan,

‘Tidakkah Anda menginginkan Allah memberikan kepada Anda apa yang Dia berikan kepada mereka?’

Dia menjawab,

‘Ya… tentu saja.’

Kukatakan,

‘Angkatlah tangan Anda, saya akan berdo’a untuk Anda…

dan aminilah do’a saya.’ Akupun mengangkat kedua tanganku lalu kukatakan, ‘Ya Allah, ampunilah dia…’

Dia berkata,

‘Aamiin.’

Aku berdo’a,

‘Ya Allah, angkatlah derajatnya, dan kumpulkanlah dia bersama dengan orang-orang yang dikasihinya di dalam sorga… ya Allah…’

Dan tidak henti-hentinya aku berdo’a hingga hatinya lembut dan menangis… seraya mengulang-ulang, ‘Aamiin… aamiin…’

Tatkala aku ingin menutup do’a kukatakan,

‘Ya Allah, jika dia meninggalkan rokok, maka kabulkanlah do’a ini, jika tidak, maka haramkan dia atas terkabulnya do’a ini.’

Maka pecahlah tangisan laki-laki tersebut, sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan keluar dari kamar tersebut.

Berbulan-bulan telah berlalu, akupun diundang lagi di studio televisi tersebut untuk melakukan siaran langsung.
Saat aku masuk ke bangunan tersebut, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tampak taat beragama menemuiku, kemudian dia mengucapkan salam dengan hangat, lalu mencium kepalaku, dan merendah meraih kedua tanganku untuk menciumnya, dan sungguh dia sangat terkesan.

Kukatakan kepadanya,

‘Mudah-mudahan Allah mensyukuri kelembutan dan adab Anda… saya sungguh menghargai kecintaan Anda… akan tetapi maaf, saya belum mengenal Anda…’

Maka dia berkata,

‘Apakah Anda masih ingat dengan kameramen yang telah Anda nasihati untuk meninggalkan rokok dua tahun yang lalu.’

Kujawab,

‘Ya…’

Dia berkata,

‘Sayalah dia… demi Allah wahai syaikh… sesungguhnya aku tidak pernah meletakkan rokok di mulutku sejak saat itu.’

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.

Nilai Kesuksesan


 Di sebuah sekolah, seorang guru mendapat pertanyaan dari salah seorang muridnya yang paling kritis. "Guru, apakah kami semua nanti bisa sukses?" Sang guru tersenyum mendengar pertanyaan itu. Tak lama, ia mengeluarkan uang senilai seratus ribu dari kantongnya. "Hayoo, siapa yang mau uang ini?" Semua anak berebutan mengacungkan tangannya. Uang senilai itu bagi mereka sangat besar.

Tiba-tiba, sang guru melipat-lipat dan meremas uang itu hingga kucel dan tidak karuan bentuknya. Ia pun berujar lagi, "Hayoo, siapa yang mau uang ini?" Walaupun merasa heran dengan kelakuan gurunya, murid-murid tidak peduli, mereka kembali mengacungkan jarinya, sambil berteriak "Saya. saya... saya...." Semua serempak mengajukan diri untuk mendapatkan uang itu.

Melihat antusiasme muridnya, sang guru kemudian menjatuhkan uang tersebut ke lantai dan menginjak-injak uang itu hingga kecil, tidak karuan dan kotor. Mendapati gurunya melakukan hal itu pada uang tersebut, sebagian murid melongo. Mereka tak tahu apa maksudnya sang guru menginjak-injak uang yang nilainya sangat besar bagi mereka itu. Guru pun kembali bertanya, "Hayoo, siapa yang masih menginginkan uang ini?"

Ternyata, meski uang itu menjadi jelek, kumal, dan bahkan bercampur sedikit lumpur yang berasal dari injakan sepatu guru, masih banyak murid yang antusias mendapatkan uang tersebut. "Aku, Guru. aku...."

"Kalian tetap saja mau dengan uang ini? Kalian tidak melihat betapa uang ini sangat kucel, jelek, kumal dan bau?"

"Jelek itu kan hanya bentuknya saja, Guru. Tetap saja uang itu nilainya seratus ribu," jawab murid-murid yang tetap antusias meminta gurunya memberikan uang itu.

Sang guru pun kemudian berujar, "Kalian benar. Meskipun sudah tidak karuan bentuknya, uang itu tetap berharga dan kalian tetap ingin memilikinya. Nah, jika tadi ada pertanyaan, apakah semua bisa sukses? Jawabannya sama seperti nilai uang ini. Dalam proses menuju ke arah kesuksesan, kalian pasti akan mengalami berbagai ujian dan cobaan, mungkin mengalami jatuh, diinjak, dan dilecehkan. Walaupun begitu, nilai diri kalian tidak akan berubah. Semua tergantung kalian sendiri, bisa menjaga nilai yang ada dalam diri kalian atau tidak. Jika kalian mampu menghargai diri sendiri dan menentukan nilai diri, dengan keyakinan, kerja keras dan semangat pantang menyerah, maka sukses pasti kalian dapatkan."

*****
Tak peduli berbagai ujian, cobaan, halangan, dan tantangan yang menghadang, jika kita punya satu nilai dalam keyakinan dalam diri, bahwa sukses adalah hak saya, maka jalan kesuksesan pasti akan selalu terbuka.

Karena itu, seberat apa pun perjuangan yang kita lakukan, seganas apa pun padang gurun yang kita harus lewati, setinggi apa pun gunung yang akan kita daki, seluas apa pun samudra yang kita seberangi, tetaplah pelihara semangat "Success is my right!". Tanamkan dalam diri, dan teruslah bekerja keras untuk mewujudkan semua mimpi. Harta tak ternilai itu ada dalam diri Anda. Perjuangkan!!!

Pendidikan Anak Secara Islami

pedidikan anak
Pendidikan Anak Secara Islami

Akal sebagai tempat perbendaharaan Ilmu pengetahuan bagi manusia, maka akal akan mendapat masukan ilmu pengetahuan yang datangnya dari tiga sumber: pertama dari pendengaran, kedua dari penglihatan dan ketiga terbit di dalam hati. Manusia bisa memasukkan ilmu pengetahuan bagi akalnya dari tiga sumber tersebut, yakni dengan membaca, mendengarkan dan melaksanakan ibadah atau mujahadah di jalan Alloh sebagai pelaksanaan takwallah. Jalan yang ketiga inilah yang akan menjadi fokus pembicaraan dalam paparan ini. Allah Ta’ala telah menegaskannya dengan firman-Nya:

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS:2/282.
*********
Allah SWT berfirman:

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. QS:16/78.
Manusia dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, hal itu disebabkan karena saat itu alat-alat mekanik yang nantinya berfungsi sebagai indera-inderanya belum berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga belum ada signal yang dikirimkan oleh indera-indera tersebut ke dalam bilik akal. Adapun indera yang pertama berfungsi adalah pendengaran kemudian baru penglihatan. Seandainya kedua alat mekanik tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka selamanya manusia akan tidak mengetahui apa-apa.
Semisal orang yang tuli sejak lahir, maka dia hanya dapat mengerti dari apa-apa yang dilihat oleh matanya tapi tidak dapat mengatakan melalui kata-kata, hal itu karena dia tidak pernah mendengarkan suara. Meski akalnya mampu memancarkan perintah supaya dia berbicara, namun alat bicara itu tidak dapat melaksanakan perintah tersebut karena sedikitpun alat itu tidak pernah dilatih untuk berbicara. Adapun orang yang buta sejak kecil tapi pendengarannya sempurna, terkadang dia malah menjadi lebih pintar dan lebih cerdas daripada orang yang dapat melihat, hanya saja dia tidak dapat menulis karena sama sekali tidak pernah kenal dengan tulisan.
Dari dua sumber tersebut ilmu pengetahuan kemudian masuk ke dalam bilik akal dan direkam di dalam memori akal, itulah yang disebut ilmu lahir atau ilmu rasional. Sedangkan ilmu yang masuknya ke dalam bilik akal melalui hati atau perasaan disebut dengan ilmu batin atau ilmu spiritual, atau dengan istilah apa saja dan juga ada yang mengatakan ilmu laduni.
Ketika anak manusia masih berupa janin yang ada dalam kandungan seorang ibu, keadaan batin seorang ibu tersebut sangat berpengaruh bagi pertumbuhan jiwa maupun raga anak yang ada di dalam kandungan, maka seorang ibu yang sedang mengandung hendaknya menjaga kestabilan batinnya, meningkatkan kemampuan spiritual dengan amal ibadah yang ikhlas, baik secara vertikal maupun horizontal, supaya emosional dan rasional selalu dapat terkontrol dan terkondisi dengan baik, sehingga dapat memberikan pengaruh positif kepada perkembangan janin yang sedang dikandungnya tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan pendidikan anak secara islami ialah; Oleh karena jin selalu bekerjasama(bersekutu) dengan manusia di dalam urusan harta benda dan anak-anak, Allah Ta’ala mengabarkan hal tersebut dengan firman-Nya:

وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَولَادِ

“Dan berserikatlah dengan mereka pada (urusan) harta dan (urusan) anak-anak.
Maka untuk mempersiapkan anak yang pandai dan cerdas serta sehat wal afiat – baik ruhani maupun jasmani – secara islami, persiapan tersebut tidaklah hanya dilakukan saat anak manusia itu berada di dalam kandungan ibunya saja, karena saat itu boleh jadi janin tersebut sudah terkontaminasi dengan anasir jin—hal itu akibat persetubuhan yang tidak dimulai dengan membaca do’a—akan tetapi seharusnya disiapkan sejak pertama kali seorang suami berhubungan dengan istrinya. Yakni dimulai dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala dengan membaca basmallah dan do’a sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Hubungan suami istri tersebut tidak dilakukan sekedar sebagai pelampiasan nafsu syahwat belaka.
Sesungguhnya saat itu adalah saat-saat yang sangat menentukan bagi kemurnian fithrah calon anak manusia tersebut. Supaya apabila dari hubungan itu terjadi pembuahan, maka sejak itu calon anak manusia itu mendapat perlindungan Allah Ta’ala dari segala upaya syaitan jin, supaya hasil hubungan itu benar-benar bersih sesuai dengan fithrah yang telah dikehendaki Allah Ta’ala baginya, bukan sebagai fithrah yang sudah terkontaminasi oleh anasir jin.
Baru setelah itu, seorang ibu yang mengandung hendaknya selalu mengkondisikan lahir dan batinnya untuk mempersiapkan akhlak anak yang dikandung itu menjadi akhlak yang mulia dengan pelaksanaan akhlak yang mulia pula. Tidak hanya sekedar ilmu dan amal saja, dan hendaknya bapak dan ibunya jangan terjebak melaksanakan wirid-wirid khusus yang kadang-kadang justru akan mewariskan karakter – bagi anaknya – yang tidak diinginkan sebagai dampak pelaksanaan amalan tersebut ketika pelaksanaan amalan tersebut karena cenderung hanya memperturutkan kemauan nafsu syahwat belaka. Maka jika hendak mengamalkan wirid-wirid, hendaknya dibimbing oleh guru ahlinya. Anak kita adalah amanat yang terbesar dari-Nya, maka jangan sampai hidupnya kelak menjadi sia-sia. Hanya Allah Ta’ala yang mampu mentarbiyah hamba-hamba-Nya. Allah Ta’ala telah menegaskan dari sabda Rasulullah saw prihal rahasia pendidikan anak secara batin ini dengan firman-Nya:

إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ

“Sesungguhnya Pentarbiyahku adalah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) dan Dia yang akan mentarbiyah orang-orang yang saleh”. QS:7/196.
Jika fithrah janin itu terlanjur terkontaminasi anasir jin, maka sejak saat itu berarti yang akan ikut andil menjadi guru calon anak tersebut adalah jin yang sudah menguasainya, dengan cara mengirimkan perintah berupa signal-signal yang dipancarkan setiap saat kepada janin itu. Akibatnya, apa saja yang dapat diupayakan oleh seorang ibu yang sedang mengandung tersebut tidak dapat membuahkan hasil yang optimal karena sejak itu setan jin sudah ikut andil dalam pembentukan kepribadian serta karakter dari calon anak yang ada di dalam kandungan tersebut. Selanjutnya, setelah anak itu dilahirkan oleh ibunya ia akan terlahir menjadi anak yang mempunyai kelainan-kelainan pembawaan yang negatif, yang kadang-kadang sulit dapat dipulihkan kembali.
Anak manusia yang terlahir dengan fithrah yang sudah tidak murni ini, ketika sudah mulai menginjak usia balita, biasanya muncul tanda-tanda yang dapat dibaca dari prilaku keseharianya. Adapun tanda-tanda yang umum adalah seperti apa yang diduga oleh banyak orang dengan istilah hipper aktif. Anak tersebut terkadang memang mempunyai kepandaian agak menonjol dibanding dengan teman sebayanya, akan tetapi dia sulit diatur oleh orang lain. Dia suka bertindak semaunya sendiri sehingga banyak merepotkan orang yang ada di sekitarnya.
Memang keberadaan anak tersebut tidak sebagaimana mestinya pada usia anak sebayanya, kadang-kadang mempunyai inisiatif dan kreatif yang berlebihan dan bahkan mampu berbuat jauh melebihi usia anak yang lebih tua darinya. Maka yang dikatakan hipper aktif itu terkadang memang karena fithrah anak tersebut telah terkontaminasi oleh anasir jin sejak dalam kandungan ibunya, berarti sejak itu anak tersebut sesungguhnya dalam keadaan sakit akibat gangguan jin. Kalau sudah demikian keadaannya, sebagai bagian dari pelaksanaan pendidikan secara islami adalah pelaksanaan aqiqoh oleh kedua orang tuanya. Oleh karena anak tersebut terlahir dalam kondisi sakit, maka aqiqoh untuk tujuan pengobatan ini harus dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang tersebut.
Walhasil, pendidikan anak secara Islami tersebut bukan hanya dilakukan oleh seorang ibunya saat mengandung anaknya, tatapi jauh sebelum itu. Yaitu saat suami istri sedang melaksanakan tugas khsusnya. Tugas bersama itu harus dimulai dengan membaca do’a-do’a sebagaimana yang diajarkan oleh Baginda nabi s.a.w. Do’a tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah s.a.w dalam sabdanya berikut ini:

حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِي ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا *

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: apabila seseorang diantara kamu ingin bersetubuh dengan isterinya hendaklah dia membaca:

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhanku! jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami.
Sekiranya hubungan antara suami istri itu ditakdirkan mendapat seorang anak, maka anak tersebut tidak akan diganggu oleh setan untuk selamanya.
• Riwayat Bukhari di dalam Kitab Nikah hadits nomor 4767.
• Riwayat Muslim di dalam Kitab Nikah hadits nomor 2591.
• Riwayat Tirmidzi di dalam Kitab Nikah hadist nomor 1012.
• Riwayat Abu Dawud di dalam Kitab Nikah hadits nomor 1846.

Pengalaman penulis dalam menangani dan melaksanakan usaha penyembuhan bagi orang sakit akibat gangguan jin, baik penyakit yang menyerang kesadaran seperti orang kesurupan jin, maupun yang menyerang jasad sebagaimana yang diduga oleh para orang pintar atau paranormal dan dukun sebagai akibat terkena santet atau sihir, semuanya itu hampir dapat dipastikan penyebab awalnya karena orang yang sakit itu belum di-aqiqohi oleh kedua orang tuanya.
Setelah aqiqoh tersebut dilaksanakan, dengan izin Alloh pekerjaan penyembuhan mendapat kemudahan sehingga orang yang sakit juga mendapat kesembuhan dari-Nya. Itulah hikmah syari’at, yang terkadang orang yang melakukannya tidak memahami rahasia yang tersimpan di dalamnya. Ternyata tujuan syari’at tersebut hanya untuk kepentingan orang yang melaksanakannya.

Investasi Tanah, Hanya 15 Ribu Rupiah. Mau? http://masterbiznet.com/?reg=abyhaniev

Kecerdasan Anak

9 Kecerdasan Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua



Kecerdasan anak tak hanya diukur melalui ukuran IQ. Setiap anak memiliki kecerdasan yang majemuk,yaitu Intellijent Quotient maupun Emotion Quotient. Menurut Howard Gardner salah seorang Profesor pendidik dan penelitidi Harvard University USA, ada 9 aspek kecerdasan seorang anak. Istilah yang sering kita dengar adalah multiple intelligences.

Apa sajakah kecerdasan yang terdiri dari 9 kriteria  kecerdasan majemuk tersebut?
1.Kecerdasan musikal.
Kecerdasan ini ditunjukkan anak mudah sekali mengikuti dan mengingat lagu. Cara melatihnya adalah dengan mendengarkan musik dan bernyanyi. Mengajarkan anak menyanyikan lagu - lagu sederhana sesuai usia mereka. Melakukan pekerjaan dengan bernyanyi, misalnya saat mandi dan bangun pagi.
2. Kecerdasan Intrapersonal.
Berkaitan dengan kemampuan daya tahan, untuk tidak mudah down, gigih berusaha, tidak minder. misalnya ketika  mengikuti perlombaan, tampil depan umum. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak untuk terbiasa berada dalam sebuah kelompok dan berinteraksi dengan teman - teman sebayanya.
3.Kecerdasan interpersonal.
Adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan anak  beradaptasi,  bekerjasama, berelasi dengan lingkungan teman sebaya dan orang di sekitarnya. Cara melatihnya adalah dengan memberi kesempatan si kecil sering ditemani untuk bergaul bersama teman - teman sebaya, bermain dan berkomunikasi pada anak- anak seusianya.
13410070361959854419
balita/bcrt/2009
4. Kecerdasan visual spasial
Adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan memahami pandang ruang. Yakni anak mampu membedakan posisi dan letak serta membayangkan ruang, Di kanan, kiri, atas , bawah , depan, belakang dan samping.
Cara melatihnya adalah setiap melakukan kegiatan yang berhubungan dengan posisi atau ruang hendaknya orang tua selalu sambil menyebutkan, misal : Tolong dong, adik letakkan bukunya di atas meja, atau tolong kakak ambilkan buku yang jatuh di bawah meja. Sebutkan lokasi ruang, ajarkan si kecil melipat, menggunting, membalik dan menggambar.
1341009038857917640
balita/bcrt/2009
5. Kecerdasan natural ( alam )
Anak diperkenalkan dengan lingkungan hidup selain manusia , yaitu binatang, tumbuhan dan beraneka suasana alam, misalnya sesekali ajak anak memberi makan pada ikan atau ke kebun binatang, mengunjungi taman flora dan bermain di alam terbuka.
6. Kecerdasan kinestetik tubuh.
Anak memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan tubuh misalkan gerakan tubuh saat berdoa,  menggambar, melompat, berlari dan olahraga yang menggerakkan tubuh, menari, senam dan sebagainya.  cara melatihnnya ajak anak untuk latihan mencoret dan menggambar garis, lingkaran, melakukan gerakan senam dan menari.
7 Kecerdasan moral
Yaitu kepekaan anak untuk meresap kepatuhan dalam berperilaku yang baik, misalnya tahu mengucapkan terimakasih, maaf, permisi dan membedakan perbuatan baik dan buruk, bisa menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap tata cara kesopanan.  Caranya adalah melatih dalam kelompok bermain dan melakukan peraturan peraturan dalam permainan, ajarkan anak patuh dan memahami aturan sederhana misalnya bermain petak umpet.
13410098481405386248
balita/bcrt/2009
8. Kecerdasan verbal linguistik
Anak dapat berbicara dan menceritakan suatu kejadian yang dilihatnya dengan mudah, terangkai dengan baik dan kronologis kejadian tidak melompat lompat. Cara melatihnya adalah  sejak dalam kandungan dan setelah lahir anak sering diajak bercakap cakap, berbicara dengan orangtua, teman sepermainan, menceritakan dongeng dan menyanyikan lagu anak - anak.
9.Kecerdasan logika matematika,
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak untuk memahami persoalan dan memecahkan teori sederhana yang berkaitan dengan angka. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak mengelompokkan mainan yang dimiliki, menghitung buah buahan dan membagikan makanan kecil dan menyebutkan jumlah yang diberikan, mengelompokkan benda mainan seperti dadu berwarna, mainan berbentuk buah dan bunga.
Setiap anak terlahir Unik
Jika menemukan kesulitan dengan tahapan perkembangan anak , ibu boleh diskusikan dengan dokter anak atau boleh juga dengan bidan yang telah mengikuti pelatihan untuk KPSP, oya KPSP ini Kuesioner Pra Skrining Perkembangan.
Ada beberapa alat dan instrumen  juga kuesioner untuk mengukurnya sesuai dengan tahapan dan perkembangan usia.
1341023335655906071

Setiap anak terlahir unik dan  siap mendapat stimulasi kecerdasan majemuk yang kita berikan di usia emas pertumbuhannya terutama sejak lahir hingga  usia 2 tahun. Dengan rangsangan kecerdasan yang tepat di dukung gisi yang sehat seimbang untuk Balita, akan membantu setiap anak untuk berkembang sesuai tahapan.

Faktor internal dan eksternal  juga sangat berpengaruh, oleh karena itu jaga agar anak tetap sehat selama masa pertumbuhan, penuhi kebutuhan akan kasih sayang dan rasa aman. Tentu ada yang menonjol dari tiap anak dari sembilan kecerdasan majemuk dalam diri seorang anak kelak, namun sebagai orangtua kita berusaha untuk mengembangkan kesembilannya pada saat usia BALITA
Selamat mendampingi putra putri tercinta dan jangan lupa untuk terus merangsang kecerdasan majemuk agar anak - anak tumbuh dan berkembang sehat sesuai usia.
Semoga bermanfaat

.

@ elhaniev-cyberultimate.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.