Begitu
cepat waktu berlalu. Amboi, tak terasa kita telah berada di Ramadhan.
Kelelahan fisik yang mendera kita, seperti sirna oleh semangat kita
untuk memetik pahala Taqwa di bulan yang penuh ampunan ini. Setiap tetes
keringat kita yang jatuh, dana yang sudah keluar, serta jerih payah
yang kita upayakan demi tegaknya Ramadhan di dalam keluarga kita, insya
Allah ia akan menjadi investasi kebajikan di sisi Allah 'Azza wa Jalla.
Saudaraku, jangan pernah putus asa untuk mencapai puncak keutamaan bulan
seribu bulan ini.
Jangan
pernah menyerah dan kalah terhadap nafsu kita. Lawan rasa malas itu,
enyahkan bisikan-bisikan manja yang akan meninabobokan semangat ibadah
kita yang tengah menggebu di bulan Ramadhan. Bersiagalah, jangan sampai
"si malam seribu bulan" (lailatul Qodr) datang pada saat kita sedang
loyo dalam beribadah. Pada saat kita malas berdoa dan berdzikir. Di saat
kita dalam kondisi lesu dan segan untuk menegakkan malam-malam Ramadhan
dengan kebajikan. Ketika pikiran dan hati kita mulai gandrung pada
kemilau dunia yang fana. Astaghfirulloh....!
Mari
kita ajak seluruh anggota keluarga untuk berjaga di "malam keberkahan
1000 bulan" yang menaburkan keselamatan sepanjang malam hingga fajar
itu. Malam dimana Malaikat Jibril turun membawa rahmat Allah bagi
hamba-hambaNya yang tetap istiqomah menegakkan malam-malam Ramadhannya.
Malam untuk kita bisa "berjumpa" Allah lebih dekat.
Alangkah
baiknya bila kita bisa mengumpulkan seluruh anggota keluarga di
malam-malam sepuluh hari terakhir ini dalam satu majelis dzikir dan
do'a. Setidaknya, jika tidak bisa mengajak mereka seluruhnya i'tikaf di
masjid, kita bisa berwukuf di rumah menegakkan malam-malam di penghujung
Ramadhan. Ajaklah seluruh anggota keluarga melakukan muhasabah,
berdzikir, bertaubat, dan berdo'a.
Malam
sepuluh terakhir, adalah momentum yang paling kondusif untuk kita
mengakui kekerdilan kita di hadapan Dzat Yang Maha Agung. Mengakui
ketololan kita di hadapan Dzat Yang Maha 'Alim dan Maha Bijaksana.
Mengakui kelemahan kita di hadapan Yang Maha Gagah dan Maha Kuat.
Mengakui kelalaian kita di hadapan Dzat Yang Selalu Waspada dan Tidak
Pernah Lupa.
Inilah
malam-malam dibukanya pintu ampunanNya yang luas tak terbatas.
Menangislah sepuasnya, seraya memohon kepadaNya, agar dosa-dosa dan
kelalaian kita di masa lalu Ia hapus. Ya, inilah malam yang tepat untuk
kita mengadukan segala kelemahan, persoalan hidup yang sulit kita cerna
dan pecahkan. Kita mohonkan pada Allah 'Azza wa Jalla di malam seribu
bulan ini, agar seluruh persoalan hidup dimudahkanNya. Agar anak-anak
kita menjadi hamba-hambaNya yang ta'at, penyantun, dan lembut hatinya.
Kita tundukkan diri serendah-rendahnya di hadapan Dzat Yang Maha Agung
dan Perkasa, seraya menengadahkan tangan memohon semohon-mohonnya,
supaya Dia tak pernah meninggalkan kita. Agar Dia selalu menjaga
keutuhan dan keharmonisan keluarga kita.
Ya
Allah Robbul 'Izzati janganlah Engkau tinggalkan kami walau cuma
sekejap. Berikanlah kami kekuatan dan hidayahMu agar kami mampu
menghadapi setiap persoalan hidup dengan tegar, dan tetap istiqomah di
atas jalanMu. Jadikanlah anak-anak kami sebagai generasi pencinta Al
Qur'an, generasi pencinta kebajikan, dan pemuda-pemudi yang memiiki rasa
malu, menutup aurat mereka, serta selalu menjauhi zina.
Ya
Allah Ya Rohman Ya Rohim, jauhkan anak-anak kami dari sifat pengecut,
malas, penghambur-hambur harta. Jauhkan mereka ya Allah, dari pergaulan
yang rusak. Hiasilah hati-hati kami dengan rasa rindu berjumpa denganMu
dan takut pada adzabMu yang pedih ya Allah.
Ya
Allah ya Jalaali wal Ikrom, kuatkan dan kokohkanlah sendi-sendi
bangunan keluarga kami sekokoh-kokohnya. Hiasilah selalu rumah kami
dengan rahmat, maghfiroh, dan ampunanMu. Jauhkanlah seluruh anggota
keluarga kami dari sifat hasad, pemarah, dengki, khianat dan perpecahan.
Ya
Allah wafatkanlah kami sebaik-baiknya, tatkala kami telah menunaikan
amanat keluarga ini hingga mencapai keridhoanMu. Hingga kami
menghasilkan generasi yang Engkau cintai dan ridhoi. Amien ya Allah, ya
Robbal 'alamien....!
0 comments:
Posting Komentar